Tentang Society 5.0 dan strategi ASN menghadapinya


Pagi yang cerah dan angin yang lumayan kencang diselat bengkalis kali ini menghembuskan semangat di tengah-tengah kesibukan rutinitas pekerjaan akhir-akhir ini. Terik matahari yang hangat sambil disertai hembusan angin yang menyejukkan membuat otak terasa segar dan pikiran terangkat dari kepenatan. Hari ini terasa berbeda. Sebuah ide segar dan semangat menulis tiba-tiba muncul, menggugah mood menulis yang kembali membara (eaaak...)

Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan mengikuti sebuah kegiatan yang diadakan oleh kepala BPKAD, H. Aready, yaitu pembekalan digital leadership. Dalam acara tersebut, Hironymus Ghodang, narasumber yang berpengalaman dibidangnya, memberikan brainstroming yang sangat berharga kepada para ASN yang mengikuti acara tersebut. Dalam diskusi tersebut, beliau secara tegas menggarisbawahi pentingnya wawasan digital bagi para pegawai negeri sipil (ASN). Beliau menjelaskan bahwa di era yang semakin digital ini, kemampuan memahami dan menguasai teknologi menjadi keharusan bagi ASN agar dapat beradaptasi dengan perubahan dan menjalankan tugas-tugas dengan lebih efisien. Brainstroming tersebut memberikan wawasan baru bagi kami dan menginspirasi untuk terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan digital kami guna menjawab tantangan masa depan yang semakin kompleks.

Dalam kesempatan itu juga Pak Ghodang, begitu kami memanggilnya, juga memberikan sedikit overview perkembangan era digital sekarang, yang dulu pernah viral yang sering menjadi sebutan para pejabat pusat maupun daerah, yaitu revolusi industri 4.0 yaitu dimana dalam semua aspek termasuk dalam pemerintahan harus menyusun strategi untuk menghadapi revolusi industri 4.0, permasalahannya, pada saat itu, masih banyak yang belum benar-benar mengerti apa itu revolusi industri 4.0, sehingga kebanyakan kampanye yang diberikan hanya gimmick semata.

Ternyata tanpa disadari, suka maupun tidak, kita sudah memasuki erq Society 5.0, apa pulak lagi benda nya Society 5.0 ini??? Indsutry 4.0 aja kami belum ngerti Pak!!! 

Sebelum kita membahas Society 5.0 baiknya kita harus mengetahui dulu apa esensi dari Revolusi Industri 4.0 

Revolusi Industri 4.0 ditandai oleh integrasi teknologi digital yang canggih, seperti Internet of Things (IoT), big data, kecerdasan buatan, robotika, komputasi awan, realitas virtual, dan augmented reality. Teknologi-teknologi ini saling terhubung dan memungkinkan pengumpulan, analisis, dan penggunaan data secara real-time untuk mengoptimalkan proses produksi, mengotomatiskan tugas-tugas, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Dalam konteks pemerintahan, Revolusi Industri 4.0 berfokus pada transformasi digital dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data, mengoptimalkan proses administrasi, dan meningkatkan keterhubungan antara pemerintah dan masyarakat.

Jadi, kembali ke topik awal, apa pula Society 5.0 ini? Dari berbagai sumber, Society 5.0 adalah konsep masyarakat masa depan yang terintegrasi secara harmonis dengan teknologi. Konsep ini mengusulkan integrasi yang erat antara dunia fisik (offline) dengan dunia digital (online) guna meningkatkan kualitas hidup, efisiensi, dan kesejahteraan masyarakat.

Society 5.0 juga bisa dibilang membentuk nilai-nilai baru dalam bermasyarakat setelah adanya integrasi antara dunia digital dan fisik.

Society 5.0 berfokus pada pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), robotika, dan data besar (big data) untuk menyelesaikan berbagai tantangan sosial dan ekonomi. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang berpusat pada manusia dan menjawab berbagai masalah seperti perubahan iklim, keterbatasan sumber daya, perubahan demografi, dan kesenjangan sosial.

Dalam konteks Pemerintahan, khususnya ASN, ada beberapa langkah strategi yang harus dilakukan untuk menghadapi perkembangan ini, antara lain :


  1. ASN perlu meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi digital. Pelatihan dan pengembangan keterampilan digital harus menjadi prioritas untuk memastikan ASN dapat beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
  2. ASN perlu memiliki sikap terbuka terhadap inovasi dan kemajuan teknologi. Mereka harus siap untuk mengadopsi solusi baru, mempelajari teknologi yang berkembang, dan menerapkannya dalam pelayanan publik.
  3. ASN perlu aktif berpartisipasi dalam kolaborasi tersebut untuk menciptakan ekosistem inovasi yang kuat, berbagi pengetahuan, dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.
  4. Kecerdasan buatan (AI) memainkan peran yang signifikan. ASN harus memiliki pemahaman yang baik tentang etika dan tanggung jawab dalam penggunaan AI. Mereka perlu memastikan penggunaan teknologi ini sesuai dengan prinsip keadilan, privasi, dan kepentingan publik.

Demikianlah sedikit tulisan mengenai strategi yang perlu dipersiapkan oleh ASN dalam menghadapi Society 5.0. Dengan meningkatkan keterampilan digital, terbuka terhadap inovasi, berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan memiliki kesadaran akan etika dalam penggunaan teknologi, ASN dapat terus berkembang dan memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat. 

Ini adalah artikel non teknis pertama dalam beberapa tahun diblog ini, semoga artikel ini menjadi starting point untuk kembali mengisi blog ini dengan berbagai ide, gagasan dan berbagi banyak hal. Amiin... Wallahualam Bishawab...

Tidak ada komentar: